Follow Us

Dicampakkan Pemerintah, Suku Pedalaman Amazon Ini Malah Berhasil Temukan Obat Alami untuk Covid-19: Kami Menggunakan Pengetahuan Warisan dari Tetua Kami

None - Selasa, 26 Mei 2020 | 20:15
 
Wanita hutan Amazon
theatlasofbeauty.com
Mihaela Noroc

Wanita hutan Amazon

Menurut laporan, tanaman yang mereka gunakan di antaranya adalah, carapanauba, saracuramira, caferena, dan saratudo.

Baca Juga: Mantan Suaminya Nikahi Daun Muda, Veronica Tan Hidup Berkecukupan, Ini Ladang Uang Mantan Istri Ahok Selama 20 Tahun Dampingi Suami Puput Nastiti Devi

Tanaman-tanaman tersebut, dipercaya memiliki sifat anti-malaria atau anti-inflamasi.

"Kami masing-masing menggunakan pengetahuan yang diwariskan dari tetua kami, untuk perawatan dan pengujian terhadap gejala penyakit berbeda," kata pemimpin suku mereka.

Sejauh ini komunitas adat di pedalaman hutan Amazon melaporkan memiliki 11 kasus virus corona.

Baca Juga: 3 Kali Jadi Janda dan Kembali Gaet Berondong Tampan, Paranormal ini Ramal Rumah Tangga Muzdalifah, Sebut Istri Fadel Islami Lebih Mendominasi Cukupi Kebutuhan Hingga Sering Terjadi Gesekan: Akan Muncul Penyesalan

Warga desa setempat, Valda Ferreira de Souza (35) mengatakan perawatan berbasis tanaman itu berhasil membantu mereka.

"Aku sempat merasa lemah, rasanya ada sesuatu di paru-paruku, aku merasa tidak bisa bernapas," katanya.

Tetapi dia menambahkan, bahwa setelah mengonsumsi ramuan tradisional buatan mereka itu, semuanya terasa lebih baik.

Para ahli yang mendengar tentang tanaman obat suku Amazon, memperingatkan bahwa 'obat ajaib' itu belum tentu terbukti aman atau efektif sebelum melakukan uji coba medis.

Baca Juga: Hamil di Luar Nikah hingga Dikabarkan Sudah Dilamar Zayn Malik, Gigi Hadid Habiskan Masa Kecilnya di Rumah Seharga Rp 274 Milliar yang Dilengkapi Bioskop Mini dan Ruangan Spa Bak di Hotel Bintang 5!

"Dalam periode ketidakpastian selama pandemi ini, orang selalu mencari alternatif dari apa yang mereka ketahui, termasuk menawarkan obat tradisional," kata Michael Heinrich, profesor etnofarmakologi di Universitas College London.

Source : Intisari Online

Editor : Grid Pop

Baca Lainnya

Latest

Popular

Tag Popular