“Waktu itu pas lahirnya Mbak Lintang, dia (Didi Kempot) masih kerja di Jakarta waktu itu membeli susu, makanan bayi,” kata Saputri seperti dikutip Kompas.com, Sabtu (23/5/2020).
Menurut Saputri, surat merupakan caranya berkomunikasi dengan Didi Kempot yang tengah mengadu nasib di Jakarta.
“Jaman dulu enggak komunikasi, terus bikin surat, dan jadilah lagu “Layang Kangen”. Iya karena waktu itu belum bisa pulang, dan susu anak habis. Namanya di desa saya juga susah,” tutur Saputri.
Sebelumnya, Saputri sempat mengenang bagaimana perjuangan Didi Kempot dalam merintis karier.
Didi Kempot di mata Saputri merupakan sosok pekerja keras, muai dari menjadi pengamen hingga menjajakan karya-karya lagunya.
“Walaupun dia (Didi Kempot) belum tenar itu, dia pekerja keras, luar biasa. Dulu itu kan jual-jual lagu, walaupun enggak laku dia tetap berusaha, sampai kantongnya mau jebol. Dulu kan bentuknya kaset,” ucap Saputri.
Saputri mengenang bagaimana Didi Kempot sangat gigih menjajakan karyanya di studio.
(*)