Alhasil dia harus berhemat karena menyangkut biaya perkuliahan. Tidak mau justru menyusahkan orang tua. Sarah bertekat fokus berbisnis sampai menyiasati pengeluaran harian.
Berhemat agar uang tidak dihamburkan sembarangan. Dari berbisnis, Sarah mendapatkan pemasukan tambahan, justru dari teman- teman kuliahnya.
Ide bisnis muncul seketika, ketika dirinya mengamati teman mahasiswa.
"Tren anak kuliah saat itu identik dengan nongkrong, akhirnya aku memutar otak dan membuat list kira- kira kebutuhannya apa saja," ia menambahkan.
Dia berpikir membuka usaha kafe pertama. Namanya Cotton.Inc bermodal uang hasil penjualan dari bisnis online.
Sebenarnya, usaha berjualan pakaian tersebut berjalan sangat baik, dan bahkan telah repeat order berkali- kali.
Pernah suatu ketika, dirinya nekat membeli pakaian sampai 5000 potong, dan diluar ekspetasi malah habis terjual.
Repeat order berulang- ulang membuat usahanya membesar. Tetapi Sarah masih ingin membuka kafe, dan maka berdirilah bermodal uang- uang keuntungan bisnis pakaian.
Kafe Cotton.Inc bermula dari tempat tanpa pegawai. Alias Sarah harus memasak sendiri semua menu di kafe.
Pengelolaan keuangan sampai pembelanjaan dilakukan sendiri. Rutinitas beberapa bulan itu sempat menyita waktu tidur.