Follow Us

Tak Dikubur, Jasad Dibiarkan Bergelimpangan di Tanah Hingga Membusuk, Timbunan Mayat Desa di Bali Ini Justru Timbulkan Aroma Harum, Ini yang Jadi Penyebabnya!

Luvy Octaviani - Selasa, 12 Mei 2020 | 14:40
 
Pemakaman di Trunyan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali.
KOMPAS/RIZA FATHONI
KOMPAS/RIZA FATHONI

Pemakaman di Trunyan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali.

GridPop.ID - Pemakaman di berbagai daerah terkadang memiliki ritual khusus dan unik dimata masyarakat awam.

Hal ini tentu sangat kental dan erat kaitannya dengan Bali yangmemiliki beragam tradisi.

Desa Trunyan di Kecamatan Kintamani, Bali ini terkenal dengan proses pemakaman yang dianggap cukup unik.

Baca Juga: Jokowi Mulai Ambil Tindakan Keras dalam Tangani Corona, Pakar Menilai Presiden Mulai Kesal dengan Bawahannya karena Merasa Dibohongi Terkait Pandemi Covid-19: Dia Seorang Diri, Menterinya Gak Ada, Penasehatnya Pergi

Bagaimana tidak, tubuh manusia yang telah meninggal tidaklah dikubur dan dikremasi sebagaimana mestinya, melainkan dibiarkan terbuka dan membusuk begitu saja.

Jenazah akan diletakan di tempat pemakaman Seme Wayah.

Untuk menuju ke Seme Wayah hanya dapat ditempuh dengan jalur atau atau menyebrangi Danau Batur.

Di sana, pengunjung akan melihat banyak tulang yang berjejer, tebaran uang, hingga barang-barang lain yang akan dibiarkan bersama jenazah tersebut.

Baca Juga: Kabar Gembira, Penelitian Membuktikan Virus Corona Sudah Mulai Melemah, Ilmuwan Optimis Sebut ini Sebagai Tanda Pandemi Covid-19 Bisa Segera Berakhir

Beberapa jenazah akan dibaringkan dalam sangkar bambu untuk menghindari hewan buas.

Ketika semua sangkar sudah penuh, maka jenazah yang paling lama akan dibuang untuk memberi ruang bagi mayat baru dengan meletakkannya di atas tumpukan.

Source : national geographic

Editor : Grid Pop

Baca Lainnya

Latest

Popular

Tag Popular