"Gue izin jawab om. Sebelumnya gue respect ama lu. Karena lu orang yang pegang prinsip. Soal teori konspirasi lu, gue nggak nyanggah, nggak nerima juga. Karena hak setiap orang. Tapi, khusus ini, Lu berkomentar di luar kapasitas elu," tulis dr Tirta.
Memang, lanjut dr Tirta, tenaga medis tidak semua 100 persen meninggal karena virus corona.
Ada yang kelelahan karena stressor tinggi harus menangani pasien covid.
"Belum PDP, di ruang isolasi dkk. Tapi guru gue sendiri, Prof Iwan, wafat karena covid. Dan tenaga medis lainnya, kok bisa kena covid? Karena kelelahan bro. Kelelahan ngapa? Ngurus pasien PDP dan covid yang dateng terus," kata dr Tirta.
"Gue dengan sangat terbuka bli. Kalo gue diizinkan, gue mengundang lu untuk ikut gue ke RSUP Persahabatan atau ke wisma atlet. Gue sama temen-temen capek bli. Serius," tulisnya.
Dr Tirta menyebut bahwa dirinya dan rekan-rekan tenaga medis lainnya hanya ingin bertemu keluarga dengan selamat.
Karena itu ia meminta Jerinx jangan membahas lagi sesuatu yang di luar kapasitasnya.
"Gue sama temen-temen cuma butuh doa bli. Janganlah di bahas lagi-lagi sesuatu yang di luar kapasitas lu. Serius bli. Gue di sini berbicara. Karena ada salah satu followers lu, berkata sangat kejam kepada kaka kelas gue yang barusan meninggal. Karena covid. Gue terbuka buat discuss bli. Suwun," tulis dr Tirta.
Sementara itu Jerinx pun membalas komentar dr Tirta.
Komentar Jerinx itu di-capture dan diunggah di akun dr Tirta.