Miliki Usia 129 Tahun hingga Dijuluki Manusia Tertua, Wanita Ini Justru Ungkap Fakta Mengejutkan saat Merasa Tak Pernah Bahagia Meski Dikaruniai Umur Panjang: Hari yang Buruk, Dingin dan Suram
Miliki umur panjang hingga ratusan taun, wanita ini memberikan pengakuan mengejutkan tak pernah bahagia walau sehari pun dalam hidupnya
GridPop.ID - Umur panjang adalah doa dan harapan bagi setiap manusia.Hal ini tak lain untuk menikamti kebahagian yang lama dengan keluarga hingga orang-orang terkasih.Namun, hal berbeda disampaikan oleh wanita yang memiliki umur hingga ratusan tahun ini.
Koku menjadi berita utama tahun lalu dengan mengatakan bahwa dia tidak pernah hidup bahagia seumur hidupnya meskipun hanya satu hari saja.Cucunya Iliyas Abubakarov. mengatakan bagaimana Koku meninggal dengan tenang ketika dia makan malam seperti biasa pada hari Minggu, 27 Januari di rumahnya di Chechnya."Dia bercanda, dia sedang berbicara," katanya.
"Kemudian dia tiba-tiba merasa tidak enak badan, dia mengeluh sakit dada. Kami memanggil dokter, kami diberitahu bahwa tekanan darahnya tiba-tiba turun, maka suntikan dilakukan," tambahnya."Tapi mereka gagal menyelamatkannya," katanya lagi."Dia meninggal dengan cara yang tenang, sepenuhnya sadar, berdoa," terangnya.Dia telah dimakamkan di desa asalnya Bratskoe, oleh lima cucu dan 16 cicitnya.Menurut sejarah, Koku adalah seorang muslim yang lahir sebelum Tsar Nicholas II terakhir, bahkan usianya lebih lama dari Uni Soviet.
Tanggal kelahirannya diperkirakan pada 1889, ketika Ratu Victoria naik tahta di Inggris.Ketika masih hidup, pada tahun lalu, dia berbicara secara emosional tentang hari mengerikan yang pernah dia lalui semasa hidup.Penduduk asli Chechnya dideportasi secara massal oleh Stalin ke Kazakhstan 75 tahun lalu.
Dia menceritakan bagaimana orang meninggal di kereta truk ternak dan tubuh mereka diusir keluar dari gerbong untuk dimakan oleh anjing-anjing yang kelaparan."Itu adalah hari yang buruk, dingin dan suram," katanya, menegaskan pada bulan Februari pagi tahun 1944 ketika seluruh bangsa dibuang dari tanah pegunungan mereka."Kami ditempatkan di kereta dan dibawa tidak ada yang tahu di mana," tambahnya.