Follow Us

Hatinya Teriris saat Tahu Jenazah Perawat Positif Corona Ditolak Dimakamkan di Ungaran, Ganjar Pranowo Mohon Maaf dengan Mata Berkaca-kaca: Seharusnya Kita Hormati Jasanya Sebagai Pahlawan Kemanusiaan

Septiana Hapsari - Sabtu, 11 April 2020 | 21:00
 
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Kompas.com/Riska Farasonalia
Kompas.com/Riska Farasonalia

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Penolakan tersebut dilakukan oleh sekelompok warga di daerah Sewakul, Ungaran, Kabupaten Semarang pada Kamis (9/4/2020).

Baca Juga: Kelabakan Jadi Negara Paling Parah Terinfeksi Virus Corona, Donald Trump Malah Cuci Tangan Hingga Salahkan Obama dan WHO Atas Kematian Ribuan Warganya: Mereka Benar-benar Luput!

Ganjar mengaku terkejut dengan peristiwa tersebut, terlebih saat mengetahui bahwa jenazah yang ditolak pemakamannya itu adalah seorang perawat yang bertugas di RSUP Kariadi Semarang.

Dengan sorot mata yang berkaca-kaca, Ganjar pun menyampaikan permintaan maaf.

"Saya mendapatkan laporan yang mengejutkan, peristiwa yang membuat tatu ati (sakit hati). Sekelompok warga Ungaran menolak pemakaman pasien Covid-19. Ini kejadian kesekian kali, dan saya mohon maaf," kata Ganjar dalam cuplikan video yang diunggah di akun instagram @ganjar_pranowo, Jumat (10/4/2020).

Ganjar tak ingin peristiwa penolakan pemakaman jenazah tersebut kembali terulang.

Baca Juga: Penyesalan Selalu Datang di Akhir, Seorang Ayah Tak Sengaja Tularkan Virus Corona pada Anaknya yang Masih Bayi Karena Langgar Aturan Lockdown dari Pemerintah

Perawat adalah pahlawan kemanusiaan

Sejatinya seorang perawat merupakan pahlawan kemanusian yang rela berkorban dan harus dihormati jasa perjuangannya.

"Jangan ada lagi penolakan jenazah, apalagi seorang perawat yang seharusnya kita hormati atas jasanya sebagai pahlawan kemanusiaan. Dia adalah seorang pejuang karena berani mengambil risiko besar dengan merawat pasien Covid-19," katanya.

Untuk itu, orang nomor satu di Jawa Tengah itu pun mengetuk hati seluruh warga masyarakat untuk lebih membangkitkan rasa kemanusiaan.

"Saya ingin kembali mengajak bapak ibu untuk ngrogoh roso kamanungsan (membangkitkan rasa kemanusiaan) yg kita miliki," ujarnya.

Source : Kompas

Editor : Grid Pop

Baca Lainnya

Latest

Popular

Tag Popular