Menyikapi kondisi itu, pihaknya mengaku sudah membuat terobosan untuk menekan jumlah korban DBD di wilayahnya.
Upaya yang dilakukan itu adalah dengan menggratiskan seluruh biaya berobat bagi seluruh pasien DBD yang dirawat di rumah sakit.
"Semua pasien yang datang berobat tidak usah bayar. Gratis dulu, supaya mereka tidak takut datang. Ada BPJS atau pun tidak, tetap harus ditangani," jelasnya.
Tak hanya di NTT, kasus kematian yang terjadi akibat DBD juga terjadi di wilayah Provinsi Jawa Timur.
Merujuk artikel terbitan Kompas.com (13/3/2020), Dinas Kesehatan Jawa Timur mencatat, dari awal Januari hingga 13 Maret 2020, sebanyak 20 pasien meninggal dunia akibat kasus Demam Berdarah Dengue ( DBD) di Jatim.
"Per hari ini tercatat ada 2.016 kasus DBD dengan 20 orang meninggal dunia," ujar Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur dr Herlin Ferliana di Surabaya, mengutip dari Antara, Jumat (13/3/2020).
Angka tersebut naik dari sebelumnya pada 10 Maret yakni 1.766 kasus dengan 15 berujung kematian.
Kasus DBD di Jatim terbanyak di Kabupaten Trenggalek, disusul Kabupaten Jember dan Kabupaten Banyuwangi, kemudian daerah lain merata.
Herlin mengatakan, Pemprov Jatim belum berencana menetapkan status kejadian luar biasa (KLB), meski jumlah korban meninggal karena DBD mencapai 20 orang.