Dia kemudian mendapatkan hasil laboratorium, dengan salah satunya mencantumkan sebuah kalimat yang membuatnya berkeringat dingin, "SARS coronavirus".
Saat itu juga ia melingkari kata SARS dan mengirimkan pada temannya yang juga seorang dokter.
Diberitakan The Guardian, foto tersebut beredar dengan cepat di kalangan tenaga medis, bahkan dibagikan oleh Li Wenliang yang meninggal akibat corona pada 6 Februari lalu.
Namun, aski Ai Fen ini justru ditentang oleh pihak rumah sakit yang menyatakan informasi penyakit itu misterius dan seharusnya tidak disebarluaskan.
Oleh kepala komite inspeksi disiplin, dia mendapat teguran karena dianggap "menyebarkan rumor" dan "merusak stabilitas".
"Pikiran saya kosong. Dia tidak menegur karena saya tak bekerja keras. Saya dianggap sudah merusak masa depan Wuhan. Saya putus asa," keluhnya.
Setelah itu, setiap staf dilarang untuk saling membagikan gambar maupun pesan yang berisi informasi mengenai virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 itu.
Ai mengaku tidak bisa berbuat apa-apa lagi pasca mendapat teguran tersebut.
Ia hanya bisa meminta para stafnya untuk mengenakan pakaian pelindung dan masker meski tidak diinstruksikan.