Tangan lemah Emmy merangkul Indra yang lahir 14 Juli 1968 tersebut. Tak jelas, apa yang diucapkan Emmy.
Namun, senyum tipisnya mengisyaratkan perpisahan yang begitu berat.
"Astaghfirullahalazimastaghfirullahalazim," ucapan ini berulang kali terlontar dari bibir Emmy .
Tepat jam 08.30, jenazah Indra yang diselimuti kain hijau bertuliskan Arab itu dibawa menuju pemakaman Pondok Ranggon, Cilangkap, Jakarta Timur.
Tatkala jenazah sampai di sana, lautan orang berbaju hitam segera menyambut.
Masyarakat sekitar pun tak mau ketinggalan melepaskan kepergian Indra.
Mata Salman dan Emmy terus menatap jasad Indra yang baru dikeluarkan dari keranda.
Indra Safera
Saat tubuh kaku itu hendak dimasukkan ke liang lahat, Emmy menundukkan kepalanya.
Luka hati Emmy dan Salman bisa jadi terobati ketika Arief Rahman menyapa pelayat yang hadir.
"Bapak Ibu sekalian, kita akan membaca doa. Pada hari ini, kita mendapatkan suatu hikmah apa artinya hidup, seperti yang Allah SWT tetapkan bahwa sebaik-baiknya umurmu adalah bila engkau manfaatkan bagi umat."