Follow Us

Rela Rogoh Gocek Rp 10 Juta dan Menahan Perihnya Operasi Keperawanan, Wanita Ini Menyesal Setelah Tahu Masa Lalu Suaminya Pasca Menikah

None - Senin, 02 Maret 2020 | 18:00
 
Ilustrasi

Ilustrasi

Baca Juga: Jarang Bersihkan Dispenser? Hati-hati, Bahaya Mengerikan Ini Mengintai Jika Konsumsi Air Minum dari Dispenser yang Kotor

11. Jangan biarkan pasangan mengontrol apa yang harus dan tidak anda lakukan

Suatu keputusan yang telah dipilih akan menimbulkan konsekuensi, jangan hanya mendengar dari satu pihak. Harus mendengarkan kata hati tidak hanya menuruti keinginan.

Cobalah terbuka dan bicarakan segala hal dengan pasangan anda. Belajar dari cerita Swati tersebut, banyak pesan yang dapat kita ambil, kejujuran adalah baik meskipun itu pahit.

Bicarakan segala seuatu dengan pasangan, keterbukaan menjadi kunci sebuah hubungan berjalan adil untuk kedua pihak.

Ketika Keperawanan Dipersoalkan

Dalam buku Healthy Sexual 3 terbitan PT Intisari Mediatama persoalan keperawanan ini juga dibahas secara mendalam.

Baca Juga: 2 Warga Indonesia Positif Terjangkit Virus Corona, Presiden Joko Widodo Ungkap Kronologi Lengkapnya

Di masa lalu, darah di malam pertama menjadi tanda keperawanan seorang wanita. Sehelai kain putih dijadikan alas tidur kedua mempelai.

Jika di pagi hari tak ada bercak, secara adat sang suami berhak mengembalikan mempelai putri pada keluarganya.

Pernikahan batal. Bahkan ada yang menuntut mahar dikembalikan.

Si wanita akan dikucilkan dan menanggung malu selamanya. Sampai akhirnya ada lelaki yang bersedia mengawininya, tapi ia harus dibawa pergi dari komunitas itu.

Source : Intisari Online

Editor : Grid Pop

Baca Lainnya

Latest

Popular

Tag Popular