Dilansir dari buku Jenderal Yoga : Loyalis di Balik Layar, Soeharto kemudian memerintahkan Brigjen TNI Yoga Sugomo dan Martono untuk merancang sebuah pertemuan rahasia dengan Ratna Sari Dewi.
Tujuan pertemuan itu untuk mengorek informasi, kebijakan, serta kegiatan Soekarno sebelum detik-detik G30S terjadi.
Soeharto menganggap semua orang yang dekat dengan Bung Karno harus diinterogasi perihal tragedi tersebut.
Soeharto dan Ratna Sari Dewi direncanakan bertemu pada 20 Maret 1966 di lapangan golf Rawamangun, Jakarta Timur.
"Tidak mudah mengatur pertemuan itu karena Dewi adalah istri presiden. Oleh karena itu, diusulkan agar pertemuan dilakukan secara tidak resmi. Rencananya, Soeharto akan bertemu dengan Dewi di lapangan golf," kata Yoga dalam buku biografinya yang berjudul Jenderal Yoga : Loyalis di Balik Layar.
Sebagaimana diketahui, Soekarno telah menghembuskan napas terakhir pada 21 Juni 1970.
Jenazahnya dimakamkan bersebelahan dengan makam ibunya di Blitar, Jawa Timur.
Dikutip dari Kompas.com, makam Bung Karno terletak di sebelah utara Kota Blitar, tepatnya di Jalan Ir. Soekarno.
Selain terdapat makam dari Presiden pertama Indonesia, pengunjung juga dapat berkunjung ke perpustakaan Bung Karno.
Tepat di sebelah selatan perpustakaan juga terdapat Patung Bung Karno yang kerap dijadikan background ber-swafoto para pengunjung.
Di Perpustakaan Makam Bung Karno terdapat ruangan yang memamerkan ratusan foto dokumentasi Bung Karno dengan berbagai macam kegiatannya.