Emosi pelaku memuncak tatkala korban meminta uang sebesar Rp 400 Ribu padanya, hingga akhirnya pelaku membunuh korban.
Korban minta uang Rp 400.000 tapi tak bisa dipenuhi oleh pelaku sekaligus ayah kandungnya. Terlibat cekcok sampai pelaku emosi mencekik korban sampai tewas," tambah Anom.
Seusai pulang kerja, pelaku pun membawa jenazah anaknya tersebut memakai motor ke lokasi gorong-gorong sekolah korban.
"Setelah mengakui anaknya tewas, pelaku langsung membawa jenazah korban ke gorong-gorong sekolahnya sekaligus tempat penemuan mayat korban sebulan lalu," pungkas Anom.
Diberitakan sebelumnya, kasus ini bermula saat warga Cilembang Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya, digegerkan dengan temuan sesosok mayat perempuan tersembunyi di gorong-gorong depan gerbang sekolahnya di SMPN 6 Tasikmalaya, Senin (27/1/2020) sore.
Di sisi lain, ibu korban yang bernama Wati Fatmawati (46) sangat terkejut dengan kelakuan suaminya yang tega menghabisi nyawa anak mereka sendiri.
Kembali melansir Kompas.com (27/2/2020), Wati ingin penegak hukum menghukum mati mantan suaminya tersebut atas perbuatannya.
Wajahnya terlihat memerah sambil mengepalkan kedua tangannya saat mengetahui kabar pembunuh anaknya adalah ayah dari anaknya.
Sembari berteriak, ibu korban melontarkan kata-kata ancaman sembari perkataannya melemah disertai matanya memerah mengeluarkan air mata.