Namun, tidak terjadi kesepakatan antara manajemen Deddy sehingga Wave Suara belum bisa membeli kontennya.
"Akan tetapi, mereka mengontak manajemen saya itu setelah mereka nge-publish konten saya. Setelah satu bulan," ucap Deddy saat diwawancarai di kawasan Senayan Jakarta Pusat, Rabu (26/2/2020).
"Jadi di-publish dulu baru nego. Itu aja sudah salah," imbuhnya.
Deddy tak habis pikir mengapa perusahaan besar bisa melakukan pencurian konten.
Lain halnya dengan individu yang mengambil kontennya untuk konsumsi pribadi.
"Tapi kalau company besar kan artinya dia nyari keuntungan dari sini dan yang diambil bukan saya doang," ujar Deddy.
2. Sadar karena jumlah views menurun
Bapak satu anak ini hanya ingin kontennya disalurkan secara resmi lewat YouTube.
Kata Deddy, itu supaya ia mudah mengontrol konten dan jumlah views.
Deddy pun baru menyadari ada pencurian setelah mengamati penurunan views konten-konten YouTube-nya.