Oleh karena itu Pemerintah Kota Semarang membangun sistem pengendali banjir.
Pengendali banjir tersebut nantinya akan menyedot air dari saluran pembuangan jika tinggi air melebihi kewajaran.
Air yang sudah disedot nantinya dialirkan melalui pipa-pipa besar dan selanjutnya dialirkan ke laut.
Bahkan alat pengendali banjir tersebut bisa menyedot puluhan ribu liter air dalam waktu beberapa detik.
Selain itu alat pengendali banjir tersebut juga dipantau selama 24 jam oleh petugas.
Melalui sistem online petugas akan lebih mudah memantau alat pengendali banjir tersebut.
Terbukti alat pengendali banjir tersebut mampu membebaskan 82,6% wilayah kota Semarang dari banjir.
Pada video unggahan tersebut Hotman Paris juga menuliskan caption.
Caption yang ditulis Hotman Paris kali ini mencoba membandingkan sistem pengendali banjir di Kota Semarang dan Jakarta.
"Oh andaikan....? Pilih cara Semarang atau Dki??"