Pasha menambahkan, saat kejadian berlangsung, ibunya tengah pergi berlibur bersama teman-temannya di daerah Puncak, Bogor, Jawa Barat.
Hal itu rutin dilakukan Yanti bersama teman-temannya.
"Saya dapat telepon dari temannya sudah panik, pada saat ditelepon ibu masih ada, lalu lima menit kemudian ditelepon lagi sudah enggak ada (meninggal). Itu kejadiannya cepat banget, pada saat itu ya masih syok, baru kabari keluarga," ucapnya.
Jenazah Yanti Noor dimakamkan satu liang lahad dengan suaminya di TPU Jeruk Purut, kawasan Ampera, Jakarta Selatan, Minggu (9/2/2020).
Dikutip dari Tribun Seleb, Pasha mengungkapkan jika ibunya memang sudah berpesan jika meninggal ingin dimakamkan di liang lahadChrisye.
Ternyata permintaan itu sudah diungkap Yanti sejak sekira 2018 lalu.
"Itu (dimakamkan satu liang adalah) permintaan dari almarhumah," kata Prashatya saat ditemui usai pemakaman sang ibunda, di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Minggu (9/2/2020).
Ia mengatakan, sekira dua tahun yang lalu ibundanya pernah mengucap permintaan tersebut.
Saat itu, Pasha dan saudaranya memaklumi keinginan sang ibunda.
"Ibu kami sudah berumur, dan kami menyadari itu, dan kami ngobrol-ngobrol saja saat itu, dan beliau pernah utarakan itu ‘kalau mama mau nanti kalau meninggal sama papa’, kami pernah dengar kayak gitu," katanya. (*)