Tingkat kepuasan berikutnya diberikan kepada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono 84,07 persen dan Menteri Keuangan Sri Mulyani 83,39 persen.
Dikutip Gridhot sebelumnya dari Kompas.com dan Tribunnews, selama menjabat sebagai Menteri, Susi Pudjiastuti bersama timnya sudah menenggelamka sebanyak 558 kapal.
Namun di balik kesuksesannya, ada pihak yang menyebutkan bahwa menteri pemilik jargon "Tenggelamkan" itu memiliki dua kelemahan besar saat menjabat sebagai menteri.
Melansir Kompas.com, Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mengadakan rapat dengar pendapat (RDP) bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan pada Kamis (6/2/2020).
Di sela-sela rapat, pimpinan rapat sekaligus Wakil Ketua Komisi IV DPR RI dari fraksi Golkar, Dedi Mulyadi sempat menyinggung kelebihan dan kelemahan Susi Pudjiastuti saat memimpin KKP.
Meski tak secara gamblang menyebut nama Susi Pudjiastuti, dia mengatakan KKP pada saat itu lemah dalam hal administrasi dan pengelolaan kepegawaian. Sebab menterinya tak pernah bergelut di dunia administrasi.
Boleh saya kritik, titik lemahnya cuma satu pada zaman itu, aspek administrasi dan pengelolaan kepegawaian. Karena memang latar belakang yang menurut saya latar belakang yang tidak pernah bergelut pada urusan administrasi," ujar Dedi saat itu di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Kamis (6/2/2020).
Kendati demikian, Dedi mengapresiasi keberanian Susi kepada kapal-kapal pencuri ikan pada masa dia memimpin. Kewibawaannya soal penenggelaman kapal membuat efek takut bagi para pencuri ikan.
"Tapi urusan keberanian, patut kita apresiasi. Kenapa asing waktu itu agak takut terhadap Indonesia? Karena dengar kalau masuk situ melanggar, ditenggelamkan. Itu membangun branding yang luar biasa, sehingga wibawanya kuat," ungkap Dedi. (*)