Kendati masih diliputi suasana duka, Wati masih mempersilahkan masuk wartawan yang berkunjung ke kediamannya.
Di rumah sempit berukuran 3x4 meter yang berlokasi di sebuah gang, Wati membesarkan anak-anaknya sendirian.
Kabarnya, suaminya meninggalkan ia dan keluarga demi wanita lain.
Sementara itu, ditanyai lebih lanjut perihal buku diary DS, Wati pun bersedia menunjukkan curahan hati putrinya itu.
Melalui tulisan tangan DS di buku diarynya, siswi SMP yang dikenal periang tersebut mengisyaratkan kehidupannya yang pas-pasan.
Meski usianya masih remaja, namun DS sudah bertekad untuk membantu orangtuanya mencari kehidupan yang lebih layak.
Tidak hanya itu, DS juga mengungkapkan cita-citanya sebagai Polwan agar dapat menuntaskan kejahatan.
Namun sayang, belum tercapai cita-citanya, DS telah terlebih dahulu meninggal dunia secara misterius.
Berikut isi diary DS yang ia beri judul 'CITA-CITA KU':