Meski demikian, Tedy menyayangkan ada pihak yang tak menerima meninggalnya Lina Jubaedah. Terlebih lagi, jasad sang istri yang sudah diotopsi.
"Harusnya dari awal juga pada tahu. Rumah sakit enggak sembarangan ngeluarin surat kematian karena dianggap meninggal wajar, kalau enggak wajar ada lebam/KDRT, rumah sakit pasti lapor kepolisian," tuturnya.
Selepas kabar otopsi tersebut, keluarga Lina Jubaedah kembali tertimpa masalah perihal perhiasan almarhumah yang dikabarkan raib.
Merujuk artikel dari Tribun Seleb, perhiasan Lina yang senilai Rp 2 miliar itu hilang entah ke mana.
Tidak diketahui di mana dan siapa yang menyimpan perhiasan berharga Lina itu saat ini.
Kuasa hukum Sule, Dose Hudaya membenarkan kabar perhiasan Lina yang hilang tersebut.
"Betul (perhiasan Lina hilang)," kata Dose.
Ternyata perhiasan itu memiliki makna tersendiri antara Lina Jubaedah dan Sule.
Sebab perhiasan itu merupakan kenang-kenangan dari Sule.
"Itu perhiasan dari Kang Sule," ujar Dose.