"Ini total udah Rp 100 jutaan kurang lebih," ujarnya sambil memegang ular.
Dika lantas memberikan penawaran lain kepada Panji, ia menyebut bisa memberikan Panji uang secara tunai dengan syarat Garaga jadi miliknya.
"Ini buat aku aja tanpa Garaga Pak," kata Panji tertawa.
"Ya jangan, kamu bisa milih uang apa ular. Kalau uang, ular saya bawa balik sama Garaga. Kalau mau ular silahkan nanti saya bawa Garaga. Gimana?" tawar Dika.
Mendengar Dika yang antusias ingin membawa Garaga, Panji tampak curiga.
Ia menyebut ada hal yang ditutupi Dika soal tujuan menukar Garaga milik Panji.
Setelah beberapa kali ditanya oleh Panji, Dika akhirnya buka suara.
Sambil tertawa Dika membeberkan tujuan ingin menukar bahkan membeli Garaga dari Panji.
"Dika sampai jauh-jauh dari Surabaya ke sini dan gak ngabarin. Ini serius tujuannya apa?" tanya Panji tertawa.
"Jadi gini Pak, di otakku inikan reseler. Jadi ada kolektor dari Surabaya dia tergila-gila sama Garaga,"
"Rencananya aku bawain kamu ini ular total Rp 150 juta loh ini, nah nanti yang di Surabaya aku dapat Rp 350 juta Pak ," kata Dika tertawa.