GridPop.ID - Konflik antara Iran dan Amerika Serikat semakin hari kini semakin memanas.
Bahkan, kedua negara tersebut kini saling beradu kekuatan militer hingga disebut-sebut akan terjadi perang dunia ketiga.
Tak tinggal diam, hacker asal Iran punturut andil menyerang AS dengan serangan cyber hingga melumpuhkan situs penting di negara adidaya tersebut.
Beberapa waktu lalu, dunia Internasional dikejutkan oleh kabar tewasnya Qasem Soleimani, Mayor Jenderal Senior Iran yang gugur dalam operasi serangan udara AS pada Jumat (3/1/2020).
Sebelumnya, Iran diketahui mendukung sebuah milisi yang melakukan penyerangan terhadap kedutaan besar Amerika Serikat di Bagdad pada Selasa, 31 Desember 2019.
Serangan tersebut kemudian berujung pada serangan balasan yang menewaskan jenderal tertinggi Iran, Qasem Soleimani.
Dikutip dari Daily Mirror, Minggu (5/1/2020), usai kejadian, untuk pertama kalinya dalam sejarah, Iran mengibarkan bendera merah di atas Kubah Suci Masjid Jamkaran sebagai bentuk kecaman terhadap AS.
Dalam bendera tersebut juga muncul peringatan yang berbunyi, “Kami, yang siap membalaskan darah Hussein” Trump menyampaikan bahwa serangan tersebut dilakukan demi mencegah adanya konflik berkelanjutan.
Sayangnya, pencegahan tersebut justru malah menjadi boomerang.