"Mas Gogon orangnya gigih, terutama dalam bekerja. Dan tidak mempunyai rasa capek. Makanya setiap habis manggung, Mas Gogon sebaiknya tidur di mobil," ungkap Iteng.
Iteng yang sudah menjadi asisten Gogon selama 13 tahun tahu betul sifat pelawak senior Indonesia itu.
Iteng menambahkan sebelum Gogon mengisi acara di Lampung, almarhum sempat mendapat job ke Semarang.
Setelah dari Semarang, Gogon lalu nge-job ke Bekasi, Bandung dan kembali ke Boyolali untuk istirahat.
Lalu Gogon berangkat ke Lampung untuk mengisi sebuah acara pilkada.
Iteng juga berujar tak ada firasat apapun sebelumnya terkait meninggalnya Gogon.
Hingga iteng mendapatkan telepon dari anak Gogon yang ikut menemani ayahandanya ke Lampung.
"Tadi dapat telpon dari anaknya Mas Gogon yang pertama, Mas Ari. Dia bilang ke saya, mas, papa ninggal. Gitu aja" ujar Iteng.
Iteng mengungkapkan ada pesan terakhir sebelum Gogon meninggal.
"Cuma selama satu tahun ini pulang dari job itu di mobil Mas Gogon selalu cerita, dadi wong urip iku (jadi orang hidup itu) tidak bisa ditentukan. Podo siap-siap nak aku sewaktu-waktu meninggal, konco-konco media dikabari, kowe do sing rukun. Setiap habis main (pentas) pasti seperti itu," ujar Iteng menirukan perkataan Gogon.
Gogon merupakan pelawak senior Indonesia.