"Saya hanya bisa memandangi dia saja, saya lihat kaki kiri dan kanan anak saya sudah putus, kemaluan habis dan leherpun hampir putus," katanya.
Ia juga meminta pemerintah untuk dapat mencarikan solusi terkait peristiwa tersebut.
"Kami tidak berani ke kebun, padahal hidup kami hanya bergantung hidup dengan bertani. Kami berharap pemerintah dapat bertindak untuk memberikan rasa aman, jangan sampai ada korban lagi, cukup Sulis anak kami saja, " katanya.
Semakin tingginya intensitas aksi Teror Harimau yang telah memakan beberapa korban jiwa, Plt Bupati Muara Enim, Juarsah SH, meminta BKSD dan Polhut untuk menangkap harimau tersebut dalam keadaan hidup atau mati.
"Dengan adanya korban jiwa akibat diterkam harimau jelas ini sudah meresahkan masyarakat bahkan sudan memakan korban jiwa diluar habitatnya harimau," tegas Juarsah, Sabtu (28/12/2019).
Menurut Juarsah, pihaknya baik pribadi maupun atas nama pemerintah Kabupaten Muaraenim mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya.
Dan kepada masyarakat, pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk mengurangi kegiatan keluar malam, termasuk ke kebun dan mandi di pemandian umum.
Dikatakan Juarsah, pihaknya tahu jika harimau tersebut dilindungi oleh Undang-undang, tetapi lebih baik melindungi manusia daripada hewan buas, sebab itu sama saja melindungi penjahat.
Menurutnya, kejadian diterkam harimau ini sudah terjadi berkali-kali sehingga membuat masyarakat resah dan tidak bisa mencari nafkah.
Juarsah meminta supaya ada tindakan nyata dari pihak terkait BKSDA dan Polhut untuk mengambil tindakan tegas hidup atau mati karena harimau ini sudah merambah ke pemukiman.