Presiden Jokowi menjadi penerima kedelapan dari anugerah bergengsi Asian of the Year yang digagas oleh The Straits Times.
Penghargaan ini diberikan setiap akhir tahun kepada tokoh atau institusi yang telah berkontribusi signifikan dan positif terhadap masyarakat, bangsa, dan benua Asia.
Nama-nama yang pernah memenangi penghargaan itu di antaranya pendiri sekaligus perdana menteri pertama Singapura, Lee Kuan Yew, kemudian Presiden China Xi Jinping, dan PM India Narendra Modi.
The Straits Times menjelaskan, penghargaan terhadap Jokowi merupakan bentuk penghormatan terhadap perjalanan dan perjuangannya yang luar biasa menuju kursi presiden, dan prestasi yang dicapai dalam melayani rakyat Indonesia.
Jokowi sendiri sudah memberikan respons atas penunjukan dirinya sebagai Asian of the Year 2019 dalam kicauannya di Twitter.
"Terima kasih. Ini kehormatan bukan untuk saya semata-mata, tapi untuk Indonesia," ujarnya sembari menampilkan fotonya di halaman depan harian yang berdiri sejak 1845 tersebut.
Dalam ulasannya, Jokowi disebut merupakan presiden pertama Indonesia yang tidak berasal dari kalangan elite politik maupun militer.
The Straits Times mengulas optimisme Jokowi akan mampu menghadapi tantangan ke depan, serta berharap agar Jokowi tak berkompromi dalam upaya membangun RI yang demokratis, bebas korupsi, toleran, terbuka, dan inklusif.
Tentu, untuk mencapainya masih banyak PR yang harus dibenahi, antara lain membangun ekonomi modern yang tak terlalu bergantung pada komoditas.