Kondisi itu membuat Desi harus belajar menangani setiap masalah yang dihadapi saat menjalankan cabang di Jakarta.
"Itu mau ndak mau aku harus belajar, nek ini kurang piye, ya, ini belajar sendiri, kalau bapak yang wira wiri ndak banyak belajar," ucap Desi.
"Itu menjadi semacam bekal, dibekali, terus aku mikir mungkin udah ada plan-plannya sendiri-sendiri semacam itu, sebelum bapak pergi buka warung dan berdiri sampai sekarang, alhamdullilah," tambahnya.
Selain menyerahkan bisnis kuliner kepadanya, Pak Manto juga berpesan agar anak-anaknya tetap rukun.
"Rukun sama adik-adikku ini, (soalnya) suka berantem standarnya bocah gitu, (dulu) beliau terus mengingatkan, ora sah padu," ujar Desi. (*)