Diakui Pak Tarno, usia istri mudanya jauh berbeda dengan usianya.
"Beda separo, iya benar, beda separolah, saya mah udah tua," ucap pak Tarno.
Lebih lanjut, pesulap 69 tahun itu menceritakan awal perkenalan mereka yang bermula dari foto-foto, yang kemudian berlanjut dengan komunikasi yang intens.
"Ya nonton-nonton biasa, foto-foto eh minta nomer telepon, langsung pacaran," kata pak Tarno.
Pria kelahiran Losari, 6 September 1950 itu mengaku tidak tega bila harus menolak cinta dari istri barunya itu. Ia juga takut dosa bila menolak cintanya.
"Saya orangnya kasihan, enggak tegaan, kalau dia demen sama saya (suka), saya enggak mau kan namanya nolak, nolak kan dosa," jelasnya.
Pak Tarno menyebut bahwa pernikahannya dengan sang istri adalah sebuah takdir.
"Itu jodoh kan Allah yang ngasih," ujarnya.
Adapun untuk memutuskan menikah, Pak Tarno membutuhkan waktu sekitar satu tahun sebelum memperistri pramugari cantik itu.
"Kurang lebih setahun, enggak apa-apa, senang aja, jangan malu-malu. Anggap saja rumah sendiri," ucap pak Tarno saat menceritakan respon keluarga sang istri mudanya.