Jenazah Djaduk dibawa menggunakan ambulans ke Padepokan Seni Bagong Kussudiardja untuk disemayamkan.
Jenazah seniman kelahiran Yogyakarta pada 19 Juli 1964 ini dimakamkan di pemakaman keluarga Sembungan, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul.
Djaduk Ferianto
Diberitakan Tribun Jogja, Butet tidak mengetahui secara pasti mengapa adiknya bisa terkena serangan jantung.
Namun ia menduga, Djaduk terkena serangan jantung karena aktivitas yang cukup melelahkan dan menguras energi.
Ternyata, ada tiga agenda besar yang sedang dipersiapkan oleh Djaduk. Antara lain, Ngayogjazz yang akan digelar cukup meriah pada 16 November mendatang.
Festival Jazz tahunan ini rencananya akan dibuka langsung oleh Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia (Menkopolhukam) Mahfud MD.
Bahkan, para pendiri Ngayogjazz, dikatakan Butet, sudah diminta oleh Djaduk nantinya untuk naik ke atas panggung semua, untuk mendampingi Mahfud MD.
"Djaduk ingin perfeksionis. Pekerja keras. Persiapan dilakukan menyedot energi dan konsentrasi yang melebihi dosisnya. Itulah Djaduk," kata dia.
Butet berharap, meskipun adiknya telah berpulang, Ngayogjazz 2019 nanti tetap diselenggarakan.