"Saya mulai berdarah dan merasa sangat sakit. Suami saya membawa saya ke rumah sakit di mana para dokter memberi tahu kami bahwa ada bekuan darah di plasenta saya."
Mau tak mau dokter harus mengugurkan bayi di dalam kandungan Josana untuk menyelamatkan nyawa sang ibu.
"Para dokter kemudian menyerahkan bayi kami yang meninggal, yang kami kremasi di Mavoor," ujar Josana.
Nyawa sang ibu sempat dalam bahaya dan semua tampak pasrah, akan tetapi keajaiban kemudian terjadi.
Sang ibu berhasil diselamatkan tim dokter.
Insiden tersebut terungkap saat Josana dan suaminya mulai melakukan protes di depan kantor polisi Kodancherry pada hari Rabu, menuntut penangkapan terdakwa.
Tujuh anggota parpol itu termasuk seorang pemimpin lokal, telah ditangkap polisi.
Para pemimpin partai politik itu terkesan cuci tangandari insiden tersebut.
Mereka mengatakan bahwa itusebuah perselisihan pribadi yang tak ada hubungannya dengan partai.(*)