Ia berteriak-teriak dan tertawa keras-keras.
Gurunya jengkel, kemudian melakban mulut Jintong agar ia tak lagi bersuara.
Dalam kondisi mulut dilakban, Jintong melompat-lompat bersama teman-temannya.
Saat itulah, ia diduga tersedak dan tak bisa bernafas.
Para staf sekolah sempat membawa Jintong ke klinik sekolah.
Mereka juga memanggil ambulans.
Nahas, menurut tim medis, Jintong sudah meninggal sebelum ambulans sampai ke sekolahan itu.
Peristiwa ini memancing kemarahan publik di China.
Pihak sekolah tutup mulut, tapi pemerintahan setempat membenarkan adanya peristiwa ini.
Kepolisian tengah menyelidiki siapa yang harus bertangungjawab terhadap kematian Jintong.