"Dulu gue punya masalah. Gue krisis pede level maksimal," ujar Bimo.
"Gara-gara berat badan?" tanya Andhika.
"Iya," balas Bimo.
"Lu dulu berapa emang?" tanya Andhika lagi.
"112 kg," balas Bimo.
Lantaran bobot tubuhnya, Bimo dibully oleh teman-temannya saat masih duduk di bangku SD dan SMP.
"Gue gemuk dibully SD, SMP itu gue dibully habis-habisan diledekin ya segala macem lah," ungkap Bimo.
Namun bullyan tersebut justru dijadikan motivasi oleh Bimo untuk mengubah penampilannya.
"Dibully verbal yang ngebuat gue akhirnya, 'Gue pengen jadi laki. Laki tuh gimana sih'. Dulu kan belom zamannya Google. Jadi nggak ada apa-apa, 'Laki tuh gimana sih'," ujar Bimo.
"'Oh anak geng motor yang badannya bagus. Oh tatoan biar serem'. That's why gue punya tato. Jadi gue bikin tato supaya bikin imagenya laki banget," sambungnya.