Dijuluki Sang Jendral yang Tersenyum dan Berwatak Tegas, Soeharto Kecil Punya Trauma di Masa Lalu: Saya Merasa Nista, Hina!

Ia menggantikan Soekarno, dan resmi menjadi presiden pada tahun 1968.

Sang Jendral kembali dipilih oleh MPR pada tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998.

Dalam 32 tahun masa kepemimpinannya, Presiden Soeharto memiliki sebutan populer yakni "The Smiling General" ("Sang Jenderal yang Tersenyum") karena raut mukanya yang senantiasa tersenyum dan menunjukkan keramahan.

instagram.com/ @hputrasoeharto (tangkap layar)

Presiden Soeharto

Namun, dengan berbagai kontroversi yang terjadi, ia sering juga disebut sebagai diktator bagi yang berseberangan dengannya.

Baca Juga: Dulu Terjerat Kasus Narkoba, Nasib Cicit Soeharto Ini Berubah Total Setelah Nikahi Bule Asal Italia, Inilah Potret Keluarga Kecil Mereka yang Jarang Terekspos!

Dengan segala kontroversi dan aura kepemimpinan Soeharto yang tegas, siapa sangka sosok yang memiliki kekuasaan begitu besar pernah mengalami trauma.

Mengutip dari Majalah Intisari edisi Februari 2008, mengungkapkan Pak Harto sapaan Presiden Soeharto memiliki sebuah trauma di masa kecilnya.

Ada beberapa pengalaman di masa kecil yang membuat Soeharto trauma.

Satu diantaranya, Soeharto kecil trauma dengan benda yang menjadi lambang partai yang menjadi lawan Soeharto saat dewasa.

Baca Juga: Punya Skandal dengan Beberapa Wanita di Masa Lalu, Tommy Soeharto hanya Follow Satu Akun Wanita Ini di Instagramnya

Diceritakan, saat Soeharto kecil berumur 3 tahun, ia bermain-main dengar arit sepulang dari sawah. Arit iu terlepas dari tangkainya, sehingga mengenai kaki kanannya hingga terluka.