Follow Us

Tabiatnya Beda Jauh Saat Masih Sekolah, Istri Eks Dandim Kendari Dibongkar Sifatnya oleh Teman Lama: Dia Kembang Sekolah yang Bisa Jaga Tutur Kata

Andriana Oky - Senin, 14 Oktober 2019 | 08:46
 
Istri mantan Dandim Kendari menangis saat acara serah terima jabatan suaminya
Kompas TV (tangkap layar)
Kompas TV (tangkap layar)

Istri mantan Dandim Kendari menangis saat acara serah terima jabatan suaminya

Masa-masa yang paling indah saat sekumpulan anak anak remaja bersekolah. Bermain. Jatuh cinta pertama. Bahkan putus cinta.

Di atas panggung itu saya melihat semua melompat meski tak seirama. Ada gerakan tortor yang suka-suka. Ada joged yang amburadul berpadu dengan teriakan SITUMORANG yang membahana.

"Situmooorang..Situmooranggg..Situmooranggg..ala situ ala rudeee...." Semuanya kami larut dalam kegembiraan yang sekian lama terpenjara oleh bingkai ruang dan waktu. Namanya kesibukan.

Kami benar-benar gila hingga para penonton terlihat senyum-senyum melihat kami seperti anak kecil mendapat boneka.

Baca Juga: Tenggelamkan Kapal di Akhir Masa Jabatan, Susi Pudjiastuti Seolah Ucapkan Kata Perpisahan: Ini Adalah Penenggelaman Kapal yang Terakhir

Melompat lompat, berjingkrak-jingkrak, berteriak bersorak memekikkan YESSS. Kegembiraan yang tersumbat 17 tahun lebih itu menjadi badai.

Badai yang menyapu panggung reuni tanpa rekayasa tanpa aturan. Semua bergerak sesuai hati dan perasaannya. Yang penting hepi, yang penting muda kembali.

Ahhh teman...saya lebih senang kamu menyenandungkan lagu Situmorang seperti waktu reuni kita dulu. Suaramu merdu. Gayamu gak kalah sama Yuni Shara.

Sayang sekali berita tentangmu berakhir duka. Bukan karena sifat aslimu yang kami kenal dulu baik, ramah dan hangat. Mungkin karena pergaulanmu kini sudah berbeda. Itu mempengaruhi caramu melihat realitas sosial.

Baca Juga: Masa Jabatan Fahri Hamzah di DPR Berakhir, Ternyata Segini Uang Pensiun yang Dikantonginya

Sebagai teman saya hanya bisa menyampaikan prihatin. Semoga ada hikmah di balik peristiwa ini. Setidaknya kini kamu tahu semakin tinggi karir kita, ujian dan cobaan itu akan semakin berat.

Pada akhirnya hidup ini bukan tentang apa yang ingin kita raih. Tapi tentang apa yang ingin kita bagikan. Jika kebaikan yang kita bagi, kebaikanlah yang kita raih. Jika kata baik yang kita bagi, kata baik juga yang kita terima. Jika cinta yang kita bagi, maka cintalah yang kita terima." (*)

Source : Kompas.com Tribun Timur

Editor : Grid Pop

Baca Lainnya

Latest

Popular

Tag Popular