Alex pun tidak sependapat dengan sahabatnya tersebut.
"Dia nunjukin seperti bendera, panji hitam itu. Menolak Pancasila, tapi saya berbeda pendapat. Saya tetap NKRI harga mati," katanya.
Di tahun 2015, SA bertemu dengan istrinya yang bercadar. Bersama keluarganya, SA tinggal sekitar dua bulan di Alfakah VI.
"Sampai akhirnya dia meninggalkan rumah itu. Tak tahu kemana. Sampai akhirnya sekarang. Tak tahu aku sampe segini. Berarti tekat dia sudah bulat. Gemblung," katanya.
Melansir Kompas.com, proses penyerangan tak hanya dilakukan SA seorang, ia ditemani oleh istrinya FD (sebelumnya disebut FA).
SA bertugas menyerang Wiranto, sedangkan istrinya menyerang punggung Kaplosek.
Korban lain yang terluka adalah ajudan Wiranto dan Fuad Syauki, tokoh masyarakat setempat.
Hingga saat ini kedua pelaku telah ditangakap dan diamankan oleh pihak kepolisian. (*)