"Tidak ada, semua menggunakan tangan untuk mukulin saya," kata Ninoy Karundeng.
Ninoy Karundeng menceritakan ada satu hal yang membuatnya hingga kini mengalami trauma.
Ninoy Karundeng menceritakan ancaman yang iaa dapat saat diculik dan dianiaya.
"Yang paling menakutkan dan sampai sekarang saya rasakan adalah mereka mau membunuh saya, karena saya hanya dikasih waktu sampai sebelum subuh saya akan dipecah kepala saya mau dibelah yang dinyatakan oleh seorang habib itu," kata Ninoy Karundeng.
Ninoy Karundeng mengatakan orang-orang tersebut emosi setelah membaca sejumlah tulisannya.
Orang-orang tersebut membaca tulisan Ninoy Karundeng di laptop yang ia bawa.
Di dalam laptop itu terdapat tulisan-tulisan Ninoy Karundeng yang diposting ke akun Facebooknya.
"Mereka marah karena tulisan saya, saya kebetulan disitu nama saya asli, semua asli, dana saya bawa laptop di laptop ada draf tulisan yang saya uplopad di Facebook, jadi disitu saya setiap mereka melihat tulisan saya di samping mereka juga bisa membuka fb saya pakai HP masing itu begitu menemukan tulisan yang beda pandangan," kata Ninoy Karundeng.
Ninoy Karundeng juga mendengar pernyataan dari orang-orang yang menganiayanya bahwa mayat dirinya akan dibuang di tengah-tengah aksi unjuk rasa.
Kendati demikian, Ninoy Karundeng tak dapat mengenali orang-orang tersebut karena peristiwa penganiayaan itu berlangsung cepat dan dia dipukul bertubi-tubi.
Orang-orang yang menganiaya Ninoy Karundeng juga memeriksa telepon genggam dan laptop miliknya.