“Sama keluarga dan warga sempat dicari-cari. Ketemunya di kebun, sedang duduk sendirian sambil pegang lutut, seperti orang kebingungan dan ketakutan,” tutur D (24), suami YN kepada wartawan di Polres Cianjur, Minggu.
Sang suami pun terkejut dan tak pernah menyangka sama sekali istrinya yang ia nikahi 2,5 tahun lalu itu tega melakukan perbuatan tersebut.
Terlebih, D mengatakan, selama mengarungi biduk rumah tangga dengan YN, tak pernah terjadi perselisihan yang berarti di antara keduanya.
“Selama ini (rumah tangga) baik-baik saja, tidak pernah ada masalah. Dia juga penyayang sama anak. Jangankan mukul, anak panas dikit saja buru-buru dibawa berobat. Saya benar-benar kaget dengan kejadian ini,” ucap D lirih.
Sebelumnya, pihak kepolisian memastikan kondisi kejiwaan YN sama sekali tidak terganggu alias sehat.
Polisi memastikan tersangka melakukan perbuatannya dalam keadaan sadar.
“Kondisinya (kejiwaan) sehat, namun memang terlihat sedih, karena mungkin tidak menyangka akan kejadian seperti ini, dan tidak tahu ke depannya jadi seperti apa,” kata Kapolres Cianjur AKBP Juang Andi Priyanto, Minggu.
Juang menyebutkan, tersangka melakukan perbuatannya itu karena didorong rasa kesal.
Menurut Juang, awalnya bayi perempuan YN itu terus-menerus menangis saat hendak dimandikan.
“Saat itu, tersangka juga tiba-tiba teringat perbuatan suaminya yang katanya pernah berselingkuh dengan seorang perempuan saat ia hamil 7 bulan,” tutur Juang.
Dalam suasana hati kesal dan marah tersebut, YN kemudian meninggalkan korban yang saat itu sudah berada di dalam bak berisi penuh air hingga meninggal dunia.