"Nanti akan kami lihat sanksinya ini. Gerakannya seperti apa dia. Kalau dia mengerahkan, sanksinya keras. Sanksi keras asa dua bisa SP1, SP2. Kalau sampai menyebabkan kerugian pada negara dan sebagainya ini bisa tindakan hukum," kata dia.
Mohammad Nasir meminta rektor dan dosen mengajak Mahasiswanya dialog dengan baik.
Baca Juga: Waspada! Ini 7 Tanda untuk Mengetahui Lawan Bicara Sedang Berbohong Atau Tidak
Mahasiswa diimbau agar menyampaikan aspirasi mereka langsung ke DPR dan pemerintah tanpa harus turun ke jalan.
Sebab, ia khawatir aksi demonstrasi Mahasiswa justru ditunggangi pihak tertentu.
"Jangan sampai mahasiswa demo ditunggangi oleh orang lain atau kepentingan-kepentingan lain," ujarnya.
Demo besar-besaran dilakukan oleh aliansi Mahasiswa dan masyarakat sipil di berbagai daerah pada Senin (23/9/2019) dan Selasa (24/9/2019).
Beda pendapat dengan Mohammad Nasir, Sudjiwo Tedjo malah menyarankan sang menteri untuk bicara santai dengan para rektor, bukan malah mengancam memberikan sanksi.
Sebab, pemberian sanksi pada rektor hanya akan memancing aksi yang lebih besar lagi.
"Begitu ada rektor kena sanksi, demo mahasiswa/i/ia mungkin akan makin menjadi2 ...
Baiknya rektornya diajak ngopi aja, Pak Menteri," tulis Sudjiwo Tedjo.