Motor itu tipe sport Bajaj Pulsar, yang menurut Sapri ia dapat dari Aris Nugraha (Sutradara Tukang Ojek Pengkolan).
"Dulu saya enggak punya motor, terus juragan bilang: udah pake aja ini motor. Motor ini saya rawat, masih bisa jalan," katanya.
Tak melulu harta benda, Sapri mengatakan jika ia juga berinvestasi dari hasilnya syuting Tukang Ojek Pengkolan.
Interior rumah Sapri TOP.
Investasi itu berupa bisnis rumah yang terletak di Bogor.
Pria bernama asli Syahrudin Firdaos ini lantas menceritakan bagaimana perjuangannya di masa lalu sebelum sinetron TOP.
Antara lain ia pernah mengamen di jalanan hingga jualan kaset.
"Ngamen tahun 97an. Ngamen dari kereta, keluar ke warung-warung tenda," ceritanya.
Sapri alias Firdaos kemudian membocorkan berapa honornya syuting TOP. Honornya memang sedikit awal dulu, namun lambat laun naik hingga menyentuh angka jutaan rupiah.
"Ya kalau susah seneng, sama istri harus dijalani. Ada uang kita makan, enggak ada ya kita ngutang."