Pada Juli 2005, Chrisye dibawa ke Rumah Sakit Pondok Indah karena sesak napas.
Setelah 13 hari dirawat, ia dipindahkan ke Rumah Sakit Mount Elizabeth di Singapura, di mana ia dinyatakan mengidap kanker paru-paru.
Dalam sebuah wawancara dengan Kompas pada tahun 1992, Chrisye menyatakan bahwa dia jatuh sakit setiap kali merekam album, sebagai akibat tekanan untuk mempromosikan album-album tersebut.
Pada 30 Maret 2007, akibat kanker paru-paru yang dideritanya Chrisye meninggal pada pukul 4:08 WIB di rumahnya di Cipete, Jakarta Selatan dan dikebumikan di TPU Jeruk Purut hari itu juga.
Meski raganya telah tiada, siapa sangka jika Chrisye masih menjadi tulang punggung keluarga?
Hal itu dikatakan sendiri oleh istrinya, Damayanti Noor.
Soalnya Chrisye sendiri ternyata pernah berjanji untuk bertanggung jawab terhadap keluarga walau telah tiada.
Ditinggal selamanya, Yanti mengaku ia sempat menjalani masa sulit.
Ia sempat mencoba jadi agen asuransi, namun pada akhirnya ia kembali bergantung pada suaminya.
Namun, ia sadar kalau suaminya tak pernah benar-benar meninggalkannya sendirian.