Waspada! Ini Tanda 4 Penyakit Kronis Lewat Urine yang Kerap Berbusa

GridPop.id- Pernahkah kamu memerhatikan urinemu saat buang air kecil?

Sebab, dari urine kita dapat mengetahui tanda-tanda adanya penyakit.

Banyak orang menganggap urine berbusa karena proses pengeluaran yang cepat dan kandung kemih terlalu penuh sehingga cairan berbusa.

Meski teori ini tak disalahkan, tetapi kamu harus tahu bahwa urine berbusa bisa menjadi tanda penyakit serius.

Baca Juga: Naik Pitam, Mbah Mijan Damprat Pelaku Pesugihan di Jalan Raya Narogong Bekasi: Giliran Otak Anakmu buat Iblis yang Kamu Sembah!

Bila sesekali urine berbusa, mungkin faktor kandung kemih penuh seperti yang dijelaskan di atas.

Namun, jika terus menerus mengalami urine berbusa sebaiknya diperiksakan ke dokter.

Pasalnya, urine mengalami perubahan warna dan berbusa hanya karena faktor obat-obatan dan gejala penyakit.

Dilansir dari Healtline, ada beberapa penyebab urine berbusa.

Urine berbusa bisa karena kandungan yang terkontaminasi ketika seseorang mengalami dehidrasi atau kurang cairan.

Urine berbusa juga bisa mengandung lemak sebagai petunjuk orang tersebut terlalu banyak protein, seperti albumin.

Baca Juga: Menyayat Hati, Bocah Laki-laki Ini Tenangkan Adik Perempuannya yang Sedang Sekarat Hingga Lakukan Hal Mengejutkan Ini

Protein dan urine akan bereaksi dan menciptakan busa ketika buang air kecil.

Urine berbusa bisa terjadi karena ginjal mengalami permasalahan.

Ginjal adalah filter tubuh, sehingga jika ada masalah pada ginjal, air seni bisa jadi pertanda gangguannya.

Ginjal yang rusak tidak bisa memfilter racun dengan sempurna.

Hal itu menyebabkan protein pada ginjal mengalir langsung ke urine dan disebut proteinuria.

Proteinuria merupakan tanda penyakit ginjal kronis.

Baca Juga: Menyayat Hati, Bocah Laki-laki Ini Tenangkan Adik Perempuannya yang Sedang Sekarat Hingga Lakukan Hal Mengejutkan Ini

Protein atau lemak yang keluar bersama urin dalam bentuk busa bisa menjadi pertanda beberapa penyakit ini:

1. Diabetes

2. Ginjal kronis

3. Tekanan darah tinggi.

4. Kerusakan saraf

(*)