Chikita Meidy menjelaskan bahwa momen tersebut merupakan wujud rasa peduli bangsa kepada anak-anak Indonesia.
Kendati selalu dirayakan setiap tahun di Istana Negara, Chikita Meidy merasa bahwa tahun di mana Habibie jadi Pemimpin Negara terasa berbeda.
"Perayaan itu dilaksanakan setiap tahun di Istana Negara. Tapi saat masa kepemimpinan beliau , hari itu sangat terasa berbeda," ungkapnya.
Ketika itu, Chikita Meidy baru berusia 8 tahun dan tidak pernah melupakan hari itu yang menjadi hari bersejarah baginya.
"Saat itu saya berusia 8 tahun. Beliau adalah sosok yang inspiratif. Saya tidak bisa melupakan hari itu , hari yang paling bersejarah dalam hidup saya," tutur Chikita Meidy pada Instagram.
Pada kesempatan emas itu, Chikita Meidy bernyanyi bersama Habibie.
Namun Chikita Meidy sempat merasa bingung. Pasalnya, ketika ia ingin bernyanyi lagu 'Balonku', Habibie justru mengajak menyanyikan lagu lain.
"Saya diberi kesempatan bernyanyi bersama beliau. Tapi saat itu saya mengajak beliau bernyanyi “balonku”. Akhirnya beliau spontan mengganti lagunya dengan “ sepasang mata bola “," ungkapnya.
Chikita Meidy mengaku tak mengenal lagu tersebut namun ia tetap mengikuti lagu yang didendangkan oleh Habibie saat itu.
Kendati bingung, Chikita Meidy menyadari lagu berjudul 'Sepasang Mata Bola' merupakan lagu yang penuh makna.