Menurut Murad, sejak pemberlakuan moratorium oleh Susi, tercatat ada 1.600 kapal ke laut Aru.
Namun, tidak ada satu pun ABK asal Maluku yang dipekerjakan di kapal-kapal tersebut.
"Setiap bulan ada sekitar 400 kontainer ikan yang digerus dari Laut Aru kemudian diekspor yang juga dari luar Maluku," ujarnya.
Murad mengatakan, aturan 12 mil lepas pantai yang menjadi kewenangan pusat sangat merugikan Maluku.
Hal itu disebabkan nelayan Maluku tidak diperbolehkan melakukan penangkapan di zona tersebut.
"Katanya 12 mil lepas pantai itu punya pusat, suruh mereka bikin kantor di 12 mil lepas pantai. Ini daratan punya saya," kata Murad.
Gubernur Maluku nyatakan perang terhadap Menteri Susi Pudjiastuti
Terkait pernyataan Gubernur Maluku tersebut, belum ada tanggapan resmi dari Susi Pudjiastuti.
Namun di akun Twitternya, Menteri Susi memberikan respon terhadap pemberitaannya tersebut.
Awalnya seorang warganet mengomentari berita mengenai Gubernur Maluku tersebut. Ia menyebut perang tidak etis dibandingkan penyelesaian masalah dengan musyawarah.