Follow Us

Massa Demontrasi Selalu Kibarkan Bendera Bintang Kejora, Zulkifli Hasan: Sejak 15 Tahun Terakhir, Baru Kali Ini Tidak Ada Tindakan Serius dari Aparat Keamanan

Veronica S - Jumat, 30 Agustus 2019 | 18:05
 
Beberapa gedung dibakar massa di Jayapura, Kamis (29/8).
Kompas.com/Dhias Suwandi dan John Roy Purba
Kompas.com/Dhias Suwandi dan John Roy Purba

Beberapa gedung dibakar massa di Jayapura, Kamis (29/8).

Tak hanya di sekitar Papua, beberapa aksi juga nampak digelar di beberapa kota di Pulau Jawa salah satunya Jakarta.

Dikutip dari Kompas.com, Aliansi Mahasiswa Anti Rasisme, Kapitalisme, Kolonialisme dan Militerisme, menggelar aksi unjuk rasa di depan Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (28/8/2019).

Pantauan Kompas.com di lokasi, sebagian besar massa nampak buka baju dan menari-nari sambil mengibarkan bendera bintang kejora.

Selain itu, tampak massa yang sebagian besar lelaki itu melukis wajah mereka dengan gambar bendera bintang kejora. Mereka terlihat bersemangat mendengar orasi sambil beryanyi-nyanyi.

Baca Juga: Sambil Tertawa Seorang Ayah Biarkan Anaknya yang Berusia 5 Tahun Menyetir Mobil Sendiri di Jalan Raya hingga Terjadi Hal yang Tak Disangka-sangka

Koordinator Aksi Ambrosius mengatakan, dalam aksinya, massa mengutuk keras kericuhan yang terjadi pada mahasiswa Papua di Surabaya beberapa waktu lalu.

Mereka juga menuntut agar rasialisme terhadap rakyar Papua dihentikan.

"Kami tegaskan, menghapuskan rasisme dan represi terhadap orang Papua hingga mereka bisa mengerti makna kebahagiaan hidup apabila rakyat Papua mendapatkan haknya untuk menentukan nasib sendiri," ujar Ambrosius di lokasi.

Baca Juga: Akui Tak Ada yang Bisa Gantikan Sosok Uje, Abidzar Ungkap Keberatan Hatinya Jika sang Ibu Menikah Lagi, Umi Pipik: Jangan Dengarkan Kata Orang

Selain itu, massa juga menuntut pemerintah membuka kembali akses internet di Papua. Mereka juga menuntut agar pegawai Pemprov Papua dan Papua Barat melepas baju dinasnya.

"Pemblokiran itu artinya negara tidak mampu menyelesaikan persoalan papua, bukan hanya kali ini tapi dari 1961 sampai 2019. Jadi sengaja selalu mengnonaktifkan internet, itu negara melanggar hak asasi manusia untuk menyampaikan pendapat dan mendapatkan informasi yang selayaknya, negara sengaja menutupi permasalahan papua," ujar Ambrosius.

Menanggapi kejadian itu, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan memberikan tanggapannya.

Source : Kompas.com GridHot.ID

Editor : Grid Pop

Baca Lainnya

Latest

Popular

Tag Popular