Tubuh Hishamperlahan menguning, dan tubuhnya menjadi kurus.
Walau begitu, keluarga ini tetap bersyukur pada Tuhan dan terus berjuang untuk melawan penyakitnya.
"Satu-satunya doaku hanyalah agar Hisham selalu bersamaku, agar Hisham sembuh. Aku sangat takut kehilangannya." kata Lorelei.
Walau tak ada perkembangan, Hisham selalu bersemangat dan yakin akan bisa merayakan ulang tahunnya pada 2 Januari.
Namun nahas, pada 14 November, Hishamdilarikan ke rumah sakit, dan beberapa jam kemudian Hisham pergi untuk selamanya.
Tak terbendung lagi air mata Lorelei yang tercurah di atas peti mati anaknya itu.
Lorelei sangat hancur, bak kutukan, kurang dari 3 tahun ketiga anaknya pergi meninggalkannyadengan penyakit yang sama.
Namun dalam keadaan yang sangat sulit dan duka yang teramat, Lorelei berusaha tabah dan mengingat Tuhan.
"Aku tahu ini ujian dari Tuhan untuk menguji keyakinanku, aku tetap bangga pada anak-anakku karena mereka pergi dalam keadaan menjadi anak-anak yang baik. Kini aku hanya menunggu waktuku untuk berkumpul lagi bersama mereka.." ujar Lorelei.