Pemindaian kemudian mengungkapkan 'massa intra-abdomen besar' yang panjangnya 23,8cm, yang menunjukkan perkembangan tulang belakang. Ini menghentikan kecurigaan dokter akan munculnya kanker.
Mereka menulis, “Komponen yang mendukung janin yang terlihat di dalam massa termasuk tengkorak yang cacat, tubuh vertebral dan tulang panjang.”
Setelah operasi berisiko tersebut, bayi yang belum lahir dikembalikan ke keluarga untuk pemakaman pribadi sesuai permintaan sang ibu.
Dikenal sebagaifoetus in fetu, literatur medis menyatakan bahwa hanya 200 kasus dengan kondisi langka yang pernah dilaporkan di seluruh dunia.
Hal ini disebabkan oleh pemisahan bayi kembar yang tidak lengkap, yang gagal tumbuh dan malah menjadi bagian internal kembar yang sehat.
Janin yang ditemukan di perut telah dilaporkan dalam 80 persen kasus, meskipun ada laporan yang terjadi di tengkorak.
Biasanya, bayi kembar yang belum lahir tidak bertahan lama setelah kelahiran, namun bisa mengancam nyawa bayi yang bertahan.
Menulis di jurnal tersebut, tim dokter yang dipimpin oleh Dr Rashide Yaacob, mengatakan bahwa pemindahan bayi kembar mati secara total sangat penting.
Walau begitu, ada kemungkinan kejadian serupa muncul kembali dalam tingkat ganas jika salah satu jaringan tidak sepenuhnya dipotong.
“Operasi untuk memindahkan janin mati adalah operasi yang menantang karena massanya dipenuhi banyak pembuluh darah dengan beberapa pembuluh makanan. Ukuran besar janin telah membuat operasi jadi lebih sulit karena ada kemungkinan melukai struktur sekitarnya."