Follow Us

Geger Kayu Bajakah Sembuhkan Kanker, Dianggap Tanaman Mistis hingga Miliki Antioksidan, Ini Faktanya

None - Rabu, 14 Agustus 2019 | 16:05
 
Tiga siswa yang berhasil mengharumkan Indonesia melalui Karya Ilmiah Kayu Bajakah Penyembuh Kanker
Kompas.com/Kurnia Tarigan
Kompas.com/Kurnia Tarigan

Tiga siswa yang berhasil mengharumkan Indonesia melalui Karya Ilmiah Kayu Bajakah Penyembuh Kanker

Kepala Laboratorium Bio Kimia dan Molekuler dari Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat (FK ULM) Eko Suhartono tak menyangka, saat ditawari meneliti kayu bajakah ada banyak kandungan senyawa antioksidan pada kayu bajakah yang bisa berfungsi melawan sel kanker.

"Hasil penelitian di lab, yang jelas bajakah ini memiliki senyawa-senyawa yang bisa berperan sebagai antioksidan yang sekaligus bisa berperan sebagai anti kanker," ujarnya.

4. Sembuhkan kanker payudara stadium empat

Daldin, salah satu warga suku Dayak asli di Kabupaten Gunung Mas, Palangkaraya, keluarga penderita kanker payudara stadium empat, mengatakan bahwa ibunya menderita kanker payudara stadium empat 10 tahun lebih.

Ibunya divonis mengidap kanker payudara stadium empat pada 1970-1980-an, hingga menyebabkan payudaranya mengeluarkan nanah.

Pohon bajakah
Kompas TV
Kompas TV

Pohon bajakah

Bahkan, dokter meminta ibunya harus segera dilakukan tindakan operasi.

Namun, sang ibu menolak dan memilih untuk pulang kampung.

Daldin mengatakan, ibunya dapat sembuh total setelah mengonsumsi rebusan air dari akar tanaman bajakah yang dicari ayahnya di tengah hutan.

"Hanya dalam dua minggu reaksi, sebulan sembuh total," kata Daldin saat diwawancarai secara eksklusif oleh Aiman Witjaksono, host program AIMAN di Kompas TV, Selasa (13/8/2019).

Baca Juga: Dianggap Jelmaan Hanoman, Bocah Ini Punya Ekor di Punggung, Ibunya Mendadak Meninggal Dunia Saat Ingin Memotongnya

5. Takut eksploitasi hutan

Setelah tiga SMAN 2 Palangkaraya berhasil menemukan obat mujarab penyembuh kanker dari tanaman bajakah dan menjadi juara dunia di Seoul, Korea Selatan, muncul kekhawatiran dari guru tersebut akan banyak orang memburu pohon itu sehingga bisa merusak hutan di Kalimantan Tengah.

Source : Kompas.com

Editor : Grid Pop

Baca Lainnya

Latest

Popular

Tag Popular