"Makanya kan dari awal aku sempat bilang kasihan anak. Tapi kan mediasinya enggak direspons. Ya, sudah," sambungnya.
Barbie menilai, hal itu adalah dampak yang disebabkan dari besarnya pemberitaan tentang kasus ikan asin karena Fairuz menolak berdamai dengan Galih.
"Ya risiko, kalau berita viral kan seperti itu kalau memang enggak ada damai, mau enggak mau biar gimana ayahnya sendiri," tutur Barbie.
"Pasti kan kan ketika orang jadi ramai mem-bully atau sampai panjang sampai proses pengadilan sampai ditetapkan jadi terdakwa pastikan lebih parah lagi pasti psikis anak kena lah. Gitu aja sih," ujarnya.
Hingga saat ini Barbie masih berupaya untuk menempuh jalur mediasi dengan Fairuz. Menurut dia, dengan begitu masalah ini akan segera seleesai dan tidak lagi mengganggu kondisi anak Fairuz dan Galih.
"Tapi kan kita berharap enggak sampai seperti itu makanya dari kemarin tuh proses mediasi juga kita harapkan di respon gitu loh," ucap Barbie.
"Agar masalah ini cepat selesai kan enggak berkepanjangan karena bagaimanapun mereka kan punya anak berdua, pastikan yang kasihan kan anak. Kalau mungkin ibunya ya enggak kasihan, biarin aja," sambungnya. (*)