Akhirnya, Robi pun langsung terjatuh dari ranjang ambulans. Aksinya itu membuat orang-orang di sekitarnya terkejut melihatnya.
Sebelumnya diberitakan Kompas.com, ada banyak kejanggalan yang terjadi sejak informasi kematian Robi pada Selasa (23/7/2019) sampai ke Kiai Fauroq, putera ulama kharismatik Sampang, KH. Moh. Alawi.
Kejanggalan pertama, Kiai Fauroq merasa ragu dengan asal-usul Robi yang tidak jelas, dan tidak ada hubungan kekerabatan dengan keluarga besarnya.
Keraguan Fauroq semakin kuat ditambah dengan keinginan Robi ingin dimakamkan di dekat kuburan ayahnya.
"Makam ayah itu bukan di pemakaman umum. Keluargapun, untuk dimakamkan bersama makam ayah masih mikir-mikir. Robi ini bukan siapa-siapa," jelas Fauroq seperti yang Grid.ID kutip dari Kompas.com.
Kejanggalan kedua adalah ketika mobil ambulans tiba di halaman rumah Fauroq.
Saat itu supir dan keluarga Robi termasuk istri dan anak, tidak menunjukkan berkas yang menjelaskan penyebab kematian Robi.
"Biasanya petugas ambulans itu membawa surat-surat dari rumah sakit yang menerangkan soal kematian. Ini tidak ada," ungkap Fauroq.
Kejanggalan ketiga, jasad Robi tidak ada tanda-tanda seperti orang yang sudah mati empat hari.
Menurut putera ulama kharismatik Sampang, KH. Moh. Alawi ini, mayat yang tidak dikubur dalam dua hari, biasanya akan berbau bangkai.