Pada keesokan harinya, Kamis (1/8/2019) Aurel meninggal secara mendadak ketika baru memulai aktivitas pada pukul 04.00 WIB.
"Jam 4 dia berusaha mau mulai aktivitas. Karena mulai jam 4 dia sudah limbung badannya, sudah capeknya dia limbung langsung nggak sadar kita bawa ke rumah sakit. Ternyata sudah tidak tertolong," ucap ayah Aurel, Farid Abdurrahman seperti dikutip dari Warta Kota.
"Dokter tidak keluarkan diagnosa karena ketika kita bawa kesana (RS) bahwa Almarhum sudah meninggal," ucap dia.
Lebih lanjut Farid menerangkan, putrinya itu tak pernah meminta tolong pada orang tuanya ketika dirinya mendapat hukuman dari para seniornya.
Melansir dari Kompas.com, pasalnya jika orang tua komplain dengan cara latihan paskibraka, maka para anggota justru akan diberi latihan lebih keras lagi.
"Pernah anak saya cerita bahwa ada yang komplain, akhirnya mereka dihukum semakin berat. Itu yang membuat anak-anak takut berbicara yang sebenarnya," ucap dia.
"Cuman dari dulu dia memang selalu bertanggung jawab, jadi dipendam sendiri baru akhirnya akhir ini cerita sedikit-sedikit ada hukuman yang berlebihan dari senior. Oknum senior bukan pelatih. Kalau pelatih pasti akan profesional," terangnya. (*)