Namun, dia mengatakan tidak mengetahui ada tindakan pembekapan atau tidak.
Aida juga menuturkan hasil pemeriksaan di sekitar alat kelamin korban sejak dari tempat kejadian perkara (TKP) sudah ditemukan banyak darah.
Namun, darahnya terkesan darah menstruasi.
Pihaknya sudah mengirimkan sampel ke laboratorium untuk pembuktiannya. Pemeriksaan laboratorium masih di rumah sakit, sekitar 2 x 24 jam.
"Tapi nanti menunggu hasil laboratorium, untuk mengetahui darah itu darah menstruasi atau bukan. Kemudian adakah kecurigaan persetubuhan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Polres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo Condro mengatakan, pihaknya masih terus mendalami dan menyelidiki perkara mayat yang ditemukan tidak wajar.
Dari hasil otopsi, jenazah diduga korban tindak kekerasan dan pihaknya masih mendalami dan menyelidiki perkaranya.
"Hasil otopsi sudah diketahui, sekarang kami masih mencari pelakunya," jawab Susatyo dengan singkat saat dikonfirmasi Kompas.com di halaman Polres Sukabumi Kota, Selasa (23/7/2019).
Diberitakan sebelumnya, sosok mayat perempuan ditemukan di pinggir jalan di Kampung Bungbulang, Jalan Sarasa, Kelurahan Babakan, Kecamatan Cibeureum,Sukabumi, Jawa Barat, Senin (22/7/2019).
Mayat tanpa identitas itu ditemukan pertama kali oleh seorang warga sekitar pukul 06.30 WIB.