Follow Us

Sisa Hidup Pelawak Ini Dihabiskan dengan Mengemis hingga Didera Sakit Ginjal Sebelum Ajal Menjemput

Raka - Rabu, 17 Juli 2019 | 20:05
 
Hendrik Ceper dan Ucok Baba
Tribunnews
Tribunnews

Hendrik Ceper dan Ucok Baba

Pola makan perlu diatur agar tidak mudah terserang gagal ginjal, salah satu memperhatikan pola makan dengan tinggi lemak hewani.

Hasil pencernaan dalam usus yang berasal dari produk hewani tinggi lemak diketahui akan meningkatkan risiko penyakit jantung.

Dalam studi terbaru diketahui makanan tersebut juga dikaitkan dengan penyakit ginjal kronik.

Para peneliti di Klinik Cleveland mengamati bahwa peningkatan kadar Trimethylamine N-oksida (TMAO) dalam darah seseorang bisa membantu memprediksi apakah dia akan beresiko menderita gagal ginjal kronik atau tidak.

Baca Juga:Aibnya Dibongkar Oleh Galih Ginanjar, Fairuz A Rafiq Ungkap Sikap Tak Acuh Sang Mantan Suami Pada Anak Kandungnya: Liat Anaknya Aja Ditegur Juga Enggak!

Dalam bagian terpisah dari penelitian ini, dengan menggunakan hewan, peneliti menemukan bahwa diet kaya TMAO membuat ginjal pada tikus menjadi lemah dan senyawa ini akan di akumulasi, sehingga mepercepat perkembangan penyakit ginjal kronik dan penyakit jantung.

Hendrik Ceper
Wartakota

Hendrik Ceper

"Ini menunjukkan kepada kita bahwa TMAO merupakan sebuah mediator penyakit kardiovaskular dan sekarang tampaknya menjadi mediator dalam pengembangan ginjal kronik," kata Stanley Hazen, ketua departemen kedokteran molekuler di Lerner Research Institute di Cleveland Clinic.

Di lain pihak, seseorang yang menderita penyakit ginjal kronik juga beresiko tinggi menderita penyakit jantung.

"Semakin buruk fungsi ginjal, semakin tinggi TMAO yang di dapat," katanya.

TMAO terbentuk ketika sistem pencernaan memetabolisme makanan seperti daging merah, daging sapi muda, dan kuning telur.

Penelitian sebelumnya telah mengaitkan TMAO dengan aterosklerosis atau penumpukan pak di pembuluh darah.

Source : sajiansedap.com

Editor : Grid Pop

Baca Lainnya

Latest

Popular

Tag Popular